Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 4 Kegiatan
Bahasa Indonesia · Bab 4 Kegiatan
Suyatno Ekarini Wibowo

22/08/2021 15:23:43

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

53

Kegiatan

Kegiatan

BAB

4

Paman Umar, Anas ini

suka mengganggu

temannya ya, seperti

tokoh-tokoh cerita yang

jahat itu.

Salah, Zahra.

Aku itu pandai dan kritis. Aku

dapat mengkritik informasi di koran

ini. Pokoknya aku tidak setuju

dengan informasi ini, titik!

Lho, enak saja

kamu mengkritik.

Sampaikan alasannya,

dong!

Pelajaran kesukaanku

juga ada, Paman. Mengubah puisi

ke dalam bentuk prosa.

Yang dikatakan Zahra,

betul. Nanti kalian akan

mempelajarinya.

Iya, tenang saja.

Nanti kita pelajari

semua.

54

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Pada Bab 3, kamu telah diajak untuk mengidentifikasi tokoh dan wataknya, latar, tema, serta

amanat dari cerita anak yang dibacakan. Kali ini, kamu kembali diajak untuk melakukannya.

Coba ingatlah kembali apa yang dimaksud dengan tokoh, watak, latar, tema, dan amanat!

Kata Kunci:

Menjelaskan – Menentukan – Menuliskan Kembali Isi Cerita

1. Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan watak-

wataknya.

2. Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat

atau paragraf yang mendukung.

3. Menentukan tema atau amanat cerita.

4. Menuliskan kembali isi cerita dengan bahasa

sendiri.

Mendengarkan

Cerita Anak

Tutuplah bukumu! Ayo, dengarkan dengan saksama cerpen yang akan dibacakan

gurumu berikut ini!

Tokohnya Niko

dan Sita, ya?

Iya, seperti

di cerpen ini.

Gambar 4.1

Setelah mendengarkan cerita, kita dapat

menjelaskan unsur-unsurnya

Amar dan Kucingnya

Karya: Sabrur

Pada suatu hari, Amar sedang asyik menikmati makan siang di ruang makan.

”Meong . . . , meong . . . ,” suara si kucing memelas. Ia mendongak-dongakkan

kepalanya, seolah mengiba agar diberi makan.

Tiba-tiba muncul niat buruk Amar untuk menipu si kucing.

”Puuus . . . ,” ucap Amar sambil mengulurkan secuil ikan. Si kucing pun bergegas

mendekat. Mukanya tampak riang.

Namun, ketika ia sudah sampai di dekat Amar, sebuah tendangan menimpa

kepalanya.

”Dug!” Bunyinya terdengar cukup keras. Kucing itu terpelanting.

”Meooong . . . ,” suara si kucing memelas.

Amar tersenyum mengejek memandang kucingnya.

”Amar, ke sini sebentar!” tiba-tiba terdengar suara memanggil Amar. Ternyata

ayahnya sudah berdiri di depan pintu ruang makan

.

”Ada apa, Yah?” tanya Amar.

55

Kegiatan

”Ayah punya uang jajan buatmu,” kata ayahnya.

Alangkah gembira hati Amar.

Namun, ketika Amar mengulurkan tangan untuk menerima uang, sebatang sapu

menimpa tangannya.

”Pletak!”

Amar meringis menahan sakit.

”Mengapa Ayah memukul tangan saya?” tanya Amar.

”Mengapa kucing kecil yang lapar itu kamu tendang?” jawab ayahnya.

”Kucing itu kan cuma binatang, Yah?” ujar Amar mencoba menyangkal.

”Ya, kamu juga cuma anak Ayah,” kata Ayah Amar kesal. ”Jadi, apa salahnya

Ayah menipu kamu?”

”Amar . . . , kucing itu juga makhluk Tuhan. Jadi, kamu harus menyayanginya.

Agama mengajarkan kita menyayangi semua yang ada di bumi. Dengan begitu, seluruh

penghuni bumi juga akan menyayangimu,” ujar Ayah Amar menasihati.

Kini Amar sadar bahwa ia baru saja melakukan perbuatan yang keliru.

”Maafkan Amar, Yah,” ujarnya.

”Minta maaflah kepada Tuhan,”

kata ayahnya lembut sambil

mengelus-elus bahu Amar.

”Mulai sekarang, jangan kamu

ulangi lagi perbuatan itu.”

Sesaat kemudian Amar bergegas

menuju meja makan. Dilihatnya masih

ada ikan kecil di piring makan.

Ia mengambilnya, lalu menoleh

ke arah si kucing yang sedang berada

tidak jauh dari meja makan.

Dengan senyum dikulum, Amar

mendekati kucing itu. Ia meletakkan ikan kecil tepat di depan si kucing. Kucing itu

pun langsung melahap ikan pemberian Amar.

”Maafkan aku, ya, Puuus . . . ,” kata Amar.

Sejenak si kucing menghentikan makannya. Dijilatnya bibirnya sambil menatap

Amar seolah mengerti kata-kata tuannya.

Dari kejauhan, Ayah Amar menyaksikan sambil tersenyum haru.

(Sumber:

Amar dan Kucingnya

, 2001,

dengan pengubahan)

Gambar 4.2

Amar tersenyum melihat kucingnya

56

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Berlatih Mandiri 1

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Tentukan watak tokoh Amar dan Ayah Amar dalam cerita

Amar dan Kucingnya!

2. Tentukan latar tempat dan waktu cerita tersebut, beserta kalimat atau paragraf

pendukungnya!

3. Bacakan hasil kerjamu di depan kelas untuk mendapatkan komentar dari guru

dan teman-temanmu!

Berlatih Berpasangan 1

1. Menjelaskan Tokoh dan Wataknya, Latar, Tema, serta Amanat Cerita

Pada Bab 3, kamu telah belajar menjelaskan watak tokoh dengan menggunakan

bukti pendukungnya. Bukti pendukung tersebut dapat berupa kalimat yang dikutip

dari cerita. Kamu masih ingat, bukan? Jika kamu lupa, cobalah baca kembali

uraiannya pada Bab 3!

Pada Bab 3, kamu juga telah belajar menjelaskan latar, tema, dan amanat.

Agar kamu semakin paham, cobalah pelajari kembali materi tersebut!

2. Menuliskan Kembali Isi Cerita dengan Bahasa Sendiri

Cara menuliskan kembali isi cerita juga sudah kamu pelajari pada Bab 3. Cobalah

baca kembali penjelasan pada Bab 3 tersebut! Perhatikan pula contohnya!

Sekarang, ayo menguji kemampuanmu!

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Carilah sebuah cerpen anak yang dimuat di koran, majalah, atau tabloid,

kemudian klipinglah! Mintalah temanmu untuk melakukan hal yang sama!

Jadi, masing-masing mengkliping sebuah cerpen.

2. Bacalah cerpen yang kamu kliping dengan saksama dan mintalah temanmu

untuk mendengarkannya! Lakukan bergantian!

3. Catatlah hal-hal penting yang berkaitan dengan tokoh dan wataknya, latar,

tema, serta amanat cerita yang kamu dengarkan!

4. Berdasarkan catatanmu, tentukan tokoh dan wataknya, latar, tema, serta

amanat cerita yang kamu dengarkan!

5. Tuliskan kembali cerpen tersebut dengan bahasamu sendiri!

6. Laporkan tugasmu kepada guru pada pertemuan berikutnya!

57

Kegiatan

1. Menemukan pokok-pokok penting yang tertera

pada teks.

2. Memberikan tanggapan terhadap pemikiran

penulis.

Membaca dan

Menanggapi Informasi

Kamu tentu sudah sering membaca koran, tabloid, atau majalah, bukan? Jika kamu perhatikan

dengan saksama, ada rubrik-rubrik tertentu yang menarik untuk ditanggapi. Dengan memberikan

tanggapan terhadap isi atau pemikiran penulis dalam rubrik tersebut, kamu akan terlatih bersikap

kritis. Selain itu, kamu juga terlatih untuk membiasakan diri menyampaikan tanggapan.

Kata Kunci:

Membaca Teks – Menemukan Pokok-Pokok Penting – Menanggapi

Ayo, perhatikan dengan saksama teks berikut ini!

Wah, saya se-

tuju dengan pen-

dapat di koran

ini!

Gambar 4.3

Setelah membaca kita dapat memberi-

kan tanggapan

Ayo, Maksimalkan Rasa Percaya Diri

Kira-kira, apa yang menyebabkan kita kurang percaya diri (PD)? Simak uraian

berikut!

1.

Kita suka mengembangkan sikap dan pendapat negatif tentang diri kita.

Jangan memandang rendah diri kita!

Yakinkan di hati, bahwa semua kekurangan

kita adalah anugerah Tuhan yang pasti ada manfaatnya.

2.

Kita berada di lingkungan yang mayoritas tidak punya rasa PD tinggi.

Jika teman-teman kita penakut, biasanya kita juga menjadi penakut. Sebaliknya,

jika ada yang memiliki rasa PD besar, tentu keberanian kita juga ikut terangkat.

3.

Kita sering terpengaruh pendapat orang lain, padahal tidak semua

pendapat itu benar.

Rasa PD memang penting. Namun, jangan sampai rasa PD kita berlebihan,

karena efeknya tidak

bagus. Jadi, selama kita yakin diri kita mampu dan benar,

rasa PD akan sangat membantu mengembangkan potensi diri kita.

(Dikutip dari

http://www.sekolahindonesia.com,

diakses 7 September 2007,

dengan pengubahan)

58

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Apa yang menarik dari teks tersebut? Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar

dapat menemukan pokok-pokok penting di dalamnya? Simaklah uraian berikut!

1. Menemukan Pokok-Pokok yang Tertera pada Teks

Sebelum memberikan tanggapan terhadap informasi pada teks, kamu perlu

menemukan pokok-pokok penting yang tertera pada teks tersebut. Perhatikan

pokok-pokok penting pada teks

Ayo, Maksimalkan Rasa Percaya Diri

berikut!

a.

Hal-hal yang menyebabkan kita kurang PD,

antara lain, sebagai berikut.

1)

Suka mengembangkan sikap dan pendapat

negatif tentang diri kita.

2)

Berada di lingkungan yang mayoritas tidak

punya rasa PD yang tinggi.

3)

Sering terpengaruh pendapat orang lain.

b.

Memiliki rasa PD memang bagus, tetapi tidak

perlu sampai berlebihan.

c.

Selama kita yakin mampu dan benar, rasa PD

akan sangat membantu.

d.

Memiliki rasa percaya diri (PD) itu penting

untuk mengembangkan potensi diri secara

maksimal.

Ayo, maksimalkan

rasa percaya diri!

Sekarang, ayo menguji kemampuanmu dengan pelatihan-pelatihan berikut!

a.

Sikap setuju

Saya setuju dengan pendapat penulis bahwa memiliki rasa percaya diri itu penting.

Dengan rasa percaya diri yang tinggi, kita akan lebih mudah dalam bergaul.

b.

Sikap tidak setuju

Saya kurang sependapat dengan pemikiran penulis bahwa rasa minder itu

disebabkan oleh lingkungan yang mayoritas tidak punya rasa PD tinggi. Rasa

PD, menurut pendapat saya, lebih banyak disebabkan oleh kemampuan seseorang,

bukan karena pengaruh lingkungan.

2. Memberikan Tanggapan terhadap Pemikiran Penulis

Pokok-pokok isi teks yang telah kamu catat akan memudahkanmu dalam

memberikan tanggapan terhadap pemikiran penulis. Tanggapan ada dua jenis, yaitu

setuju dan tidak setuju. Ingat, kamu harus memberikan alasan yang masuk akal

agar tanggapan yang kamu sampaikan dapat diterima oleh orang lain!

Ayo, perhatikan contoh tanggapan berikut ini!

59

Kegiatan

Berlatih Kelompok 1

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Bacalah dengan saksama teks berikut, kemudian catatlah pokok-pokok

penting yang terkandung di dalamnya!

Berpikir Positif

Setiap manusia mempunyai masalah. Namun, kita tetap harus selalu berpikir

positif. Agar dapat berpikir positif, kita perlu melakukan hal-hal berikut.

1.

Lakukan introspeksi.

Artinya, cari tahu apakah masalah muncul karena

kesalahan kita. Kesadaran ini dapat membuka langkah menemukan pemecahan.

2.

Cari sisi indah atau positif.

Kita dapat mengingat pengalaman-pengalaman

yang menyenangkan, sehingga mendapatkan ide agar masalah terpecahkan.

3.

Rela berjuang.

Masalah harus diselesaikan, bukan dihindari atau dilupakan.

Jangan mudah menyerah, agar kita dapat belajar menjadi dewasa!

4.

Berbagi cerita.

Berbagi cerita dengan orang lain yang tepat, dapat membantu

kita memecahkan masalah. Sekurangnya, dengan berbagi dapat meringankan beban.

5.

Rajin berdoa.

Tidak ada yang lebih mengasihi dan mencintai kita, kecuali Tuhan.

Mendekatkan diri dan meminta tolong kepada-Nya adalah tindakan yang sangat tepat.

(Dikutip dari

http://www.sekolahindonesia.com,

diakses 8 September 2007, dengan pengubahan)

3. Berdasarkan hal-hal penting yang telah kamu catat, tentukan pemikiran penulis

yang kamu setujui dan tidak kamu setujui! Selanjutnya, kembangkan ke dalam

bentuk tanggapan!

4. Laporkan hasil kerja kelompokmu di depan kelas melalui juru bicara kelompok!

5. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja

kelompokmu!

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Carilah sebuah artikel yang dimuat di koran atau majalah, kemudian klipinglah!

2. Bacalah dengan saksama artikel yang kamu kliping, kemudian catatlah pokok-

pokok penting yang terkandung di dalamnya!

3. Berdasarkan pokok-pokok penting tersebut, tentukan pemikiran penulis yang

kamu setujui dan tidak kamu setujui! Selanjutnya, kembangkanlah ke dalam

bentuk tanggapan, baik setuju maupun tidak setuju!

4. Laporkan tugasmu kepada guru pada pertemuan berikutnya!

Berlatih Mandiri 2

60

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Menurut

saya . . . .

1. Mencatat pokok-pokok yang akan disampaikan

sebagai kritikan dan pujian sesuai dengan

permasalahan.

2. Menyampaikan kritikan dan pujian (disertai

alasan yang masuk akal) dengan bahasa yang tidak

menyinggung perasaan orang lain (santun).

Menyampaikan

Kritikan dan Pujian

Seperti pada Bab 3, kali ini kamu kembali diajak belajar menyampaikan kritikan dan pujian

dengan bahasa yang santun. Untuk itu, cobalah perhatikan lingkungan sekitarmu, pasti ada berbagai

permasalahan! Selanjutnya, belajarlah menyampaikan kritikan dan pujian!

Kata Kunci:

Mencatat – Menyampaikan Kritikan dan Pujian

Pada Bab 3, kamu telah

mempelajari

langkah-langkah yang harus kamu lakukan

sebelum menyampaikan kritikan dan pujian. Langkah-langkah yang harus kamu

lakukan itu adalah

mencatat

hal-hal pokok sesuai dengan permasalahannya.

Selanjutnya, hal-hal pokok itu dapat kamu kembangkan menjadi kritikan atau pujian

.

Kritikan dan pujian perlu disamp

aikan

dengan bahasa yang santun. Agar lebih jelas,

cobalah pelajari kembali penjelasannya pada Bab 3. Jika sudah selesai, ayo

menguji

pemahamanmu dengan mengerjakan pelatihan berikut!

Gambar 4.4

Kritikan dan pujian disampaikan

dengan bahasa yang santun

Berlatih Berpasangan 2

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Perhatikan dengan saksama permasalahan berikut ini!

a.

Untuk membantu anak-anak yatim piatu, sekolahmu merencanakan kegiatan

kemanusiaan melalui sumbangan pakaian pantas pakai.

b.

Untuk meningkatkan keterampilan memainkan

drum band

, kepala sekolah

meminta anggota

drum band

untuk melaksanakan latihan tiga kali dalam

seminggu.

2. Berdasarkan permasalahan tersebut, catatlah hal-hal pokok yang

terkandung di dalamnya! Selanjutnya, kembangkan menjadi kritikan atau

pujian dengan bahasa yang santun!

3. Laporkan hasil kerjamu di depan kelas secara lisan!

4. Mintalah komentar dari guru atau teman-temanmu yang lain!

61

Kegiatan

Jendela Ilmu

Nomina

Coba kamu perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini!

1.

Setiap mengikuti kegiatan Pramuka,

Anto

tidak pernah

lupa mengenakan

seragam

.

2.

Para siswa

mulai berbaris rapi.

Jika kamu perhatikan dengan saksama, kata-kata

bercetak biru dalam kalimat (1) dan (2) tersebut merujuk

pada benda tertentu. Kata-kata semacam itu disebut

nomina

(kata benda). Sekarang, coba kamu buat empat

kalimat dengan menggunakan nomina (kata benda)!

Ayo, ujilah kembali kemampuanmu dengan pelatihan berikut!

Sekarang, ayo simaklah jendela ilmu di bawah ini agar kemampuan kebahasaanmu

bertambah!

Berlatih Mandiri 3

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Carilah dua permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan

yang ada di sekitar lingkunganmu!

2. Berdasarkan permasalahan tersebut, catatlah hal-hal pokok yang terkandung

di dalamnya!

3. Kembangkan hal-hal pokok tersebut menjadi kritikan atau pujian dengan bahasa

yang santun!

4. Laporkan tugasmu kepada guru pada pertemuan berikutnya!

Perhatikan, ya!

62

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Puisi termasuk karya sastra yang sangat populer. Sekarang, kita akan belajar mengubah

puisi ke dalam bentuk prosa sederhana dengan tetap memerhatikan makna di dalamnya. Dalam

sebuah puisi biasanya terkandung sebuah amanat. Pada bab ini, kita juga akan belajar menjelaskan

amanat puisi.

Kata Kunci:

Membaca – Menjelaskan Amanat – Mengubah Puisi

Ayo, perhatikan dengan saksama puisi berikut ini!

1. Menjelaskan isi amanat atau pesan yang

terkandung dalam puisi.

2. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana

dengan mempertahankan makna atau isi puisi.

Mengubah Puisi

ke dalam Bentuk

Prosa

Iya, Ibu maafkan,

tapi jangan berisik

lagi, ya.

Ibu! Karya Bima Anwar.

Ibu, oh Ibu!

Maafkan daku!

Gambar 4.5

Membaca puisi dilakukan untuk

memahami maknanya

Mentari

Karya: S. Nadrotul Ain

Hai mentari pagi

Hari ini kau datang tampak cerah sekali

Engkau datang tiap hari

Untuk sumber energi bumi

Semua orang berlari pagi

Untuk menyehatkan diri

Tanpa kau, hai mentari

Di seluruh bumi ini

Akan mati tiada lagi

(Sumber:

http://www.rumahdunia.net

, diakses

13 September 2007)

Gambar 4.6

Suasana pagi

Dok. Penerbit

63

Kegiatan

Setelah memahami parafrase puisi di atas, kita menjadi mudah menentukan

amanat puisi. Amanat atau pesan moral puisi tersebut adalah ”pentingnya matahari

untuk kelangsungan makhluk hidup di muka bumi”.

Selanjutnya, ayo simak cara mengubah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana!

2. Mengubah Puisi ke dalam Bentuk Prosa Sederhana

Berdasarkan parafrase yang telah kita rumuskan, kita juga lebih mudah untuk

mengubah sebuah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana. Setelah diubah ke dalam

bentuk prosa, puisi pun akan lebih mudah kamu pahami.

Sekarang perhatikan contoh puisi

Mentari

karya S. Nadrotul Ain yang telah diubah

ke dalam bentuk prosa sederhana berikut!

1. Menjelaskan Amanat yang Terkandung dalam Puisi

Sebuah amanat atau pesan dalam puisi akan lebih mudah dipahami dengan

teknik parafrase. Caranya dengan menambahkan kata-kata tertentu di antara kata

atau larik dalam puisi, sehingga hubungan makna antarbaris menjadi lebih jelas.

Kata-kata atau kelompok kata tersebut dapat kita tambahkan secara bebas dan

diletakkan dalam tanda kurung.

Ayo, perhatikan contoh parafrase puisi berikut ini!

Mentari

Karya: S. Nadrotul Ain

Hai mentari pagi

Hari ini kau datang tampak cerah sekali

Engkau datang tiap hari

Untuk (digunakan sebagai) sumber energi bumi

(Ketika pagi datang) Semua orang berlari pagi

Untuk menyehatkan diri

Tanpa kau, hai mentari

(Kehidupan makhluk) Di seluruh bumi ini

Akan mati (dan) tiada lagi.

(Sumber:

http//www.rumahdunia.net

, diakses

13 September 2007, dengan pengubahan )

Sebuah puisi yang menarik, bukan? Hal-hal apa saja yang perlu kamu lakukan untuk

mengubah puisi tersebut ke dalam bentuk prosa? Berikut ini langkah-langkahnya.

64

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Tidak sulit, bukan? Sekarang, ayo menguji pemahamanmu dengan berlatih

kelompok!

Berlatih Kelompok 2

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Bacalah dengan saksama puisi di bawah ini!

Berdo’a

Karya: Abdul Goni

Ibuku yang telah memelihara dan

membesarkan daku

Dan dia telah menyekolahkanku

Dia satu-satunya untukku

Yang merawat aku semenjak kecil

Aku akan mendoakan ibuku

Karna dia yang mengayun-ayun

Ketika aku masih kecil

Dan dia yang membesarkanku

(Sumber:

http://www.rumahdunia.net

,

diakses 17 September 2007)

3. Diskusikan dengan sesama anggota untuk memparafrasekan puisi tersebut!

Selanjutnya jelaskan amanatnya!

4. Berdasarkan parafrase yang telah dibuat, ubahlah puisi tersebut ke dalam

prosa sederhana!

5. Laporkan hasil kerja kelompokmu di depan kelas melalui juru bicara kelompok!

6. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja

kelompokmu!

Mentari

Karya: S. Nadrotul Ain

Hai mentari pagi, hari ini kau datang tampak cerah sekali. Engkau datang

tiap hari untuk digunakan sebagai sumber energi bumi. Ketika pagi datang,

semua orang berlari pagi untuk menyehatkan diri. Tanpa kau, hai mentari,

kehidupan makhluk di seluruh bumi ini akan mati dan tiada lagi.

65

Kegiatan

A. Pilihan Ganda

Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat!

Kerjakan di buku tugasmu!

Uji Kemampuan

1.

Di bawah sinar mentari yang terik,

Toni berjalan menuju rumahnya. Ia

merasa sangat kehausan. Toni mem-

bayangkan betapa segarnya minum

segelas es kelapa muda. Ia memutus-

kan untuk membeli segelas es.

”Esnya segelas, Bang!” teriak

Toni. Namun, tidak ada jawaban. Toni

kembali berteriak. Tetap saja tidak ada

jawaban. Rupanya penjual es sedang

keluar.

Tentu saja Toni tidak mau meng-

ambil es sendiri. Akhirnya, ia pergi.

Rangkuman

1.

Unsur-unsur cerita, antara lain, tokoh, perwatakan, latar, tema, dan amanat.

2.

Kita dapat menuliskan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri untuk menguji

pemahaman terhadap cerita.

3.

Sebelum menyampaikan kritikan dan pujian terhadap suatu permasalahan, kita harus

mengetahui hal-hal pokok permasalahan tersebut.

4.

Teknik parafrase memudahkan kita dalam menentukan amanat puisi dan mengubah

puisi ke dalam bentuk prosa sederhana.

Latar waktu dalam penggalan cerpen

di atas adalah . . . .

a. pagi hari

b. siang hari

c. sore hari

d. malam hari

2. Watak tokoh Toni dalam penggalan

cerpen di

atas

adalah . . . .

a. jujur

b. mudah menyerah

c. mudah dipengaruhi

d. tidak bertanggung jawab

3.

Mengatur waktu belajar itu penting.

Tanggapan berupa sikap setuju yang

tepat terhadap pernyataan di atas

adalah . . .

a. Saya setuju bahwa dengan meng-

atur waktu belajar kita akan menjadi

juara.

b. Saya sangat setuju sekali bahwa

mengatur waktu belajar itu penting.

c. Saya setuju dengan pernyataan

bahwa mengatur waktu belajar itu

penting. Dengan mengatur waktu

belajar, kegiatan

belajar kita akan

terjadwal secara teratur.

d. Saya akan selalu setuju dengan

pendapat penulis.

66

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Tentukan latar dalam penggalan cer-

pen di atas!

2. Perhatikan pernyataan berikut!

Kita harus santun dalam berbicara.

Berikan tanggapan terhadap pernyataan

di atas!

3. Buatlah tiga kalimat yang menggu-

nakan nomina, kemudian berilah garis

di bawah setiap nomina!

4. Carilah sebuah permasalahan yang

ada di sekitarmu! Selanjutnya, berikan

kritikan atau pujianmu terhadap per-

masalahan tersebut!

5. Jelaskan yang kamu ketahui tentang

amanat puisi!

Fauzi berlari dengan cepat.

Nomina dalam kalimat di atas adalah

. . . .

a. Fauzi

c.

dengan

b. berlari

d. cepat

5. Pesan moral yang ingin disampaikan

oleh pengarang disebut . . . .

a. amanat

c.

rima

b. parafrase

d. sajak

B. Uraian

Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Perhatikan penggalan cerpen di ba-

wah ini!

Jam dinding menunjukkan pukul

02.00. Di luar rumah, bintang-bintang

bersinar terang. Ani terbangun dari ti-

durnya. Ia teringat, besok ada ulangan.

4.

Refleksi

Berbagai pengetahuan yang sudah kamu peroleh perlu selalu kamu asah.

Salah satu contohnya adalah pengetahuan tentang parafrase puisi. Untuk itu,

coba jelaskan amanat puisi berikut ini dengan teknik parafrase! Selanjutnya,

ubahlah ke dalam bentuk prosa!

Pagi

Hari indah

adalah pagi

Udara segar dan longgar menyusup

mengiringi aliran darahku

Cicit burung

merdu di telinga

Olahraga pun semangat

kerja pun cepat

Gambar 4.7

Olahraga pada pagi hari